Geng Motor ?


Geng motor merupakan salah satu kenakalan remaja yang merebak di Indonesia. Arti dari geng motor itu sendiri yaitu sekumpulan orang yang memiliki hobi bersepeda motor dan membuat kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama sama baik dengan tujuan konvoi maupun touring dengan sepeda motor. Pengertian geng motor ini sebenarnya berawal dari sebuah kecenderungan hobi yang sama dari beberapa orang, namun belakangan geng motor semakin meresahkan masyarakat.
Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam kawanan geng motor. Namun salah satu penyebab utama mengapa remaja memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang kepada anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi tidak dapat mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua. Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang tua atau keluarganya, karena secara alamiah orang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya, kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan eksistensinya. Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif. Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang digelar. Padahal ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang positif sulit  didapatkan, akhirnya mereka melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
Upaya penanggulangan masalah geng motor :
Sebagai keluarga, kita hentikan semua tekanan-tekanan yang ada. Kita tahu bahwa tidak ada satu orang pun yang mau menganggur dan melakukan hal-hal yang anarkis kecuali orang tersebut sudah frustasi dan tidak bisa berpikiran positif lagi. Oleh karena itu, para pemuda yang seperti itu tidak membutuhkan nasihat-nasihat yang malah menekannya melainkan membutuhkan motivasi atau fasilitas yang membuatnya menjadi lebih berguna. Keluarga dan masyarakat harus lebih ekstra lagi dalam menciptakan wadah-wadah positif untuk menyalurkan kreativitas pemuda secara positif. Jika ada banyak pemuda yang hobi melakukan balapan, mengapa tidak difasilitasi masyarakat dengan dilakukan balapan resmi. Jika pemuda butuh uang, mengapa tidak disediakan dimasyarakat kelompok-kelompok usaha untuk pemuda. Jika pemuda ingin membentuk kelompok sosial, mengapa tidak rumah-rumah ibadah merangkul para pemuda tersebut untuk giat dalam organisasi kepemudaan keagamaan atau organisasi sosial masyarakat yang lebih positif. Semua itu, hanya butuh sedikit kerelaan keluarga-keluarga atau masyarakat untuk menyediakan semua itu. Jika demikian, maka keinginan dan minat pemuda tersalurkan sehingga mereka tidak mengalami frustasi. Pemerintah pun harus mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi para pemuda. Dengan begitu, berarti pemerintah juga telah merangkul pemuda untuk melakukan hal-hal yang positif dan menutup kemungkinannya terbentuk geng-geng motor yang brutal.


0 komentar:

Posting Komentar